Bincang-Bincang dan Pembentukan Kelompok Literasi Mahasiswa KKL STIEM Bongaya

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Takalar--Mahasiswa Kerja Lapang STIEM Bongaya mengadakan Bincang-bincang Literasi dan Pembentukan Kelompok Literasi. Tema yang diangkat "Penguatan budaya literasi adalah kunci memajukan negeri ini"

Kegiatan dilaksanakan dibawah rumah panggung posko mahasiswa KKL Desa Su'rulangi. Berangkat dari tidak terkelolanya perpustakaan desa, maka kami menggagas program kerja umum, yakni Pembentukan Kelompok Literasi.

Proker ini dibungkus dengan kegiatan bincang-bincang literasi, dengan menghadirkan Pemantik Vino Kere, beliau merupakan penggiat literasi dari Komunitas Indonesia Membaca.

Pengalamannya dalam membuat program/kegiatan yang dapat menarik orang untuk mau membaca, lewat sentuhan-sentuhan mengenai minat bacaan dari kalangan anak-anak, remaja, pemuda dan orang dewasa di Desa Su'rulangi.

"Harus mendengarkan minat dan keresahan mereka agar dapat membuat program/kegiatan literasi sesuai dengan sasaran," tambahnya.

Saat sesi tanya jawab, ada perwakilan anggota Karang Taruna, Farida menanyakan soal langkah-langkah membuat program untuk kelompok literasi?

Pemantik menjawab, dimulai dengan melapak baca ke tempat-tempat keramaian di desa tersebut. Buatlah sesuatu yang menyenangkan warga desa agar mau melakukan gerakan literasi di kapan dan dimana saja.

Menurut beliau dalam menggiat literasi dengan program seperti, membuat lapak baca, workshop kepenulisan, dongeng sore, latihan berpuisi, dan masih banyak lainnya.

Dengan adanya kelompok literasi, harapan mahasiswa KKL STIEM Bongaya tidak ada lagi di desa tersbut yang buta akan aksara, kemudian akan melahirkan generasi dari Desa Su'rulangi tokoh-tokoh umat dan bangsa.

Kemudian kelompok literasi ini bisa membantu perangkat desa, dalam mengelola perpustakaan desa yang jarang disentuh warga untuk datang dan membaca. Lewat program/aktivitas yang mendatangkan daya tarik warga untuk mau ke perpustakaan desa.

Peserta yang hadir, mulai dari Ketua Bumdes, Kepala Dusun Tipacera, Karang Taruna, Remaja Masjid, Anak-anak, Pemuda dan hingga Orang Dewasa dari Desa Su'rulangi.(R/Rajendra)